Kenaikan Harga BBM Tak Terelakkan, DPR akan Kawal Pengucuran Bansos ke Masyarakat Kecil

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kenaikan harga BBM akan menambah beban masyarakat yang baru saja keluar dari krisis Covid-19. Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq menilai sejumlah instrumen bantuan sosial harus segera dikucurkan pemerintah. Ini sebagai bantalan sosial meredam dampak ekonomi yang muncul.

Politisi PKB ini mengungkapkan, dalam rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Kementerian Sosial di Bogor, sejumlah evaluasi pun ia sampaikan. Termasuk juga memastikan pendistribusian bansos yang akan dikucurkan kepada kelompok penerima harus tepat sasaran.

Menurut KH Maman, anggaran triliunan rupiah yang dikeluarkan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM itu harus bisa membuat masyarakat lebih berdaya. Jangan hanya, katanya, bantuan tunai itu cukup pada fungsi untuk menjaga daya beli saja.

“Ada skema bansos yang menjadi shock absorber untuk menjaga guncangan ekonomi terhadap masyarakat miskin agar bisa teredam. Kebijakan ini menurut saya adalah langkah tepat. Ini untuk menjaga daya beli masyarakat kelas bawah yang tergerus akibat inflasi. Namun catatan lain adalah bantuan sosial juga harus bermanfaat dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah,” kata Kiai Maman, kepada Mata indonesia News, Minggu 4 September 2022.

Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini pun menjelaskan, saat ini setidaknya pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 24,17 triliun yang berasal dari pengalihan subsidi energi yang akan dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Dana tersebut, kata Kiai Maman, kemudian dipecah untuk 2 kelompok penerima manfaat. Khusus penyaluran BLT, Rp 12,4 triliun akan diberikan kepada 20,65 juta kelompok penerima. Bantuan yang diberikan sebesar Rp 600 ribu ini diberikan secara dua tahap per September ini.

Pemerintah juga akan memberikan bantuan bagi 16 juta pekerja yang berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan. Adapun bantuan yang diberikan adalah sebesar Rp 600 ribu dengan target penerima mencapai Rp 16 juta orang.

Tentu seperti yang sudah-sudah, imbuh Kiai Maman, kenaikan BBM ini dikhawatirkan juga akan mengerek jumlah masyarakat miskin. Apalagi jumlah kelompok menengah yang rentan terhadap garis kemiskinan di Indonesia mencapai 115 juta.

“Maka yang perlu dijaga juga adalah faktor-faktor lain di luar dampak kenaikan harga BBM seperti sektor pertanian ataupun sektor peternakan. Jangan sampai sektor ini menambah kontribusi terhadap inflasi yang akan memperparah dampak kenaikan harga BBM,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini