Kenaikan Harga BBM Sebagai Bagian Transisi Energi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah harus bisa melihat tujuan jangka pendek untuk melindungi masyarakat. Tapi tidak melepaskan perspektif jangka panjang untuk melakukan transisi energi.

“Protect the people in the short term and protect the people in the long term. Dua-duanya adalah untuk kesejahteraan Indonesia,” kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara.

Dalam jangka pendek, Wamenkeu menjelaskan banyak negara kembali ke bahan bakar fosil, seperti Amerika Serikat. Jerman juga sudah menghidupkan kembali pembangkit listrik batubaranya untuk menghadapi musim dingin. Hal yang sama saat Indonesia menaikkan subsidi BBM.

“Kita pilih melakukan itu supaya pemulihan masyarakat bisa berlangsung sepanjang mungkin setelah 2,5 tahun lebih kita enggak punya kegiatan ekonomi,” ujar Wamenkeu.

Namun tidak semuanya menjadi beban APBN. Wamenkeu mengatakan perlu burden sharing karena harga pertalite dan solar Indonesia terlalu murah dari harga internasional. Untuk itu, pemerintah melakukan pengalihan subsidi BBM yang bertujuan agar subsidi lebih tepat sasaran dan berkeadilan.

“Pilihan kebijakannya enggak gampang, tapi enggak boleh nyerah. Meskipun kita naikin subsidi dan kompensasi. Meskipun pertalite kita naikkan volumenya. Solar kita naikkan volume, tapi we are still talking about energy transition,” kata Wamenkeu.

Transisi energi menjadi tujuan jangka panjang pemerintah untuk mencapai target National Determined Contributions (NDC) dan Net-Zero Emission (NZE).

“Meskipun kita lagi di tengah-tengah Covid. Ketika kita mendapatkan kesempatan merevisi Undang-Undang Pajak. Kita introduce pajak karbon. Kita introduce karbon itu bisa dinilai, ada harganya, ada nilai ekonominya. Kita meng-introduce bahwa pemerintah Indonesia ketika mengeluarkan obligasi makin lama makin banyak yang hijau,” ujar Wamenkeu.

Untuk mendukung komitmen tersebut, Indonesia juga telah meluncurkan Country Platform untuk Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM) bersama dengan Asian Development Bank (ADB) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI). Platform ini menyediakan kebutuhan pembiayaan dalam mempercepat transisi energi nasional dengan memobilisasi dana yang bersumber dari publik dan swasta secara berkelanjutan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini