Kementerian PUPR Bantah Pejabatnya Terkena OTT KPK, Begini Fakta Sebenarnya

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabatnya. Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Widiarto menegaskan dia mengantarkan pejabat bersangkutan ke KPK.

“Tadi malam saya sendiri yang mengantar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XII Refly Ruddy Tangkere ke kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan,” kata Widiarto di kantornya, Rabu 16 Oktober 2019.

Menurut Widiarto, langkah itu dilakukan sebagai upaya mendukung komisi antirasuah mengungkap kasus suap di lingkungan Kementerian PUPR.

Dia menegaskan, Kementerian PUPR akan mengikuti seluruh proses yang berjalan di KPK. Termasuk, menunggu penetapan status oknum pejabat yang dimaksud.

Selain pejabat Kementerian PUPR, dalam operasi itu KPK juga mengamankan pejabat pembuat komitmen, staf balai, dan pihak swasta.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menduga ada transaksi senilai Rp 1,5 miliar dalam proyek jalan di Kalimantan Timur sehingga dilakukan OTT.

Operasi itu dilakukan hampir bersamaan dengan OTT Wali Kota Medan Dzulmi Eldin. Lokasinya di Bontan Kalimantan Timur dan Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini