Kementerian Kesihatan Laporkan Nol Kematian Akibat Infeksi Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Minggu 25 April 2020, Kementrian Kesihatan Malaysia (KKM) melaporkan nol kematian akibat infeksi Covid19. Hal itu dilaporkan Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC).

“Jumlah kumulatif kasus kematian Covid19 di Malaysia adalah kekal sebanyak 98 kasus atau 1.70 persen dari jumlah keseluruhan kasus,” ujar Dirjen Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Minggu 26 April 2020.

Noor menyampaikan ada 100 kasus yang telah pulih dan sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, pada Minggu 26 April 2020.

Dengan demikian angka kesembuhan menjadi 3.862 kasus atau setara 66,8 persen dari jumlah seluruh kasus.

Hingga 26 April 2020 pukul 12.00 siang terdapat 38 kasus baru yang dilaporkan sehingga akumulasi jumlah kasus positif Covid19 di Malaysia sebanyak 5,780 kasus.

Pada kesempatan yang sama Noor Hisham mengatakan KKM telah menggiatkan aktivitas pendeteksian, penyaringan, pengujian, isolasi serta perawatan terutama kepada kelompok berisiko tinggi dengan pendekatan tertumpu (targeted approach).

Di antara aktivitas-aktivitas pendekatan tertumpu itu untuk menghentikan penularan Covid19 sebagaimana program Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan (PKPD) di kawasan-kawasan yang berisiko tinggi, aktivitas pendeteksian di madrasah atau sekolah tahfiz, dan tempat karantina khususnya bagi warga Malaysia yang pulang dari luar negeri.

Dia mengatakan warganegara Malaysia dari luar negeri yang dikarantina hingga 24 April 2020 terdapat sebanyak 12.672 orang telah menjalani tes Covid19.

Sebanyak 139 orang positif Covid19 dan dari jumlah positif tersebut negara yang telah dikunjungi adalah 99 kasus berkunjung ke Indonesia, 14 kasus ke Inggris, 13 kasus ke Singapura, lima kasus ke Turki, tiga kasus ke Belanda, dua kasus ke Amerika Serikat dan satu kasus masing-masing melawat Thailand, Perancis dan Bangladesh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini