Mata Indonesia, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi upaya PT PLN melistriki wilayah Pulau Buluh, Provinsi Kepulauan Riau, dengan mengoperasikan saluran kabel laut tegangan menengah 20 kilovolt (kV) interkoneksi Batam-Pulau Buluh. Program ini merupakan bagian program dedieselisasi untuk menonaktifkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sebelumnya menjadi sumber pasokan listrik di Pulau Buluh. Kini warga Pulau Buluh dapat mengakses listrik hingga 24 jam.
“Kami mengapresiasi kinerja PT PLN yang telah berhasil menyediakan pasokan listrik selama 24 jam di Pulau Buluh, Kepulauan Riau. Hal ini sejalan dengan upaya transisi energi Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060. Kami harap dengan adanya akses listrik seharian penuh, taraf hidup dan perekonomian seluruh warga dapat meningkat,” ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menuturkan, PLN terus berupaya menghadirkan listrik yang andal dan merata hingga ke daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
“Ini merupakan salah satu bentuk kehadiran PLN sebagai bagian dari negara dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menghadirkan listrik yang andal untuk menyejahterakan masyarakat,” ujar Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau, Agung Murdifi memaparkan, pasokan listrik yang sebelumnya disuplai dari PLTD kini telah beralih kepada pasokan dari sistem grid PLN yang lebih andal dan berkualitas.
“Dengan sistem interkoneksi ini, PLN semakin mantap untuk menonaktifkan pembangkit listrik berbahan bakar minyak yang ada di Pulau Buluh. Pengoperasian sistem ini sejalan dengan komitmen PLN dalam mendukung program Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang,” papar Agung.
Agung menyebut, pengoperasian kabel laut ini diharapkan tak hanya mampu meningkatkan keandalan listrik, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Pulau Buluh.
(Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM)