Kemenkes UEA Sebut Vaksin Sinopharm Buatan Cina Miliki Efektivitas 86 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Vaksin virus corona eksperimental yang dikembangkan oleh Cina National Pharmaceutical Group (Sinopharm) memiliki 86% efektivitas. Hal ini diungkapkan Kementerian Kesehatan Uni Emirates Arab (UEA), mengutip analisis sementara dari uji klinis tahap akhir.

Pada Juli, negara Teluk Arab memuji uji klinis Fase III dari vaksin yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Beijing, sebuah unit dari Cina National Biotec Group (CNBG) Sinopharm.

Analisis tersebut juga menunjukkan “tingkat transformasi 99% dari antibodi penawar dan efektivitas 100% dalam mencegah kasus penyakit sedang dan parah,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara.

“Analisis tersebut tidak menunjukkan masalah keamanan yang serius,” bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan UEA, melansir Reuters, Rabu, 9 Desember 2020.

Kementerian Kesehatan UEA mengatakan telah resmi mendaftarkan vaksin Sinopharm. Sebanyak 31 ribu sukarelawan dari 125 negara berpartisipasi dalam uji coba UEA.

Sejauh ini belum dilaporkan mengenai efek samping, berapa banyak peserta yang jatuh sakit, serta berapa banyak relawan yang diberi vaksin.

Abu Dhabi, ibu kota UEA, pekan ini mengatakan sedang mencari sukarelawan untuk mengambil bagian dalam uji klinis vaksin virus corona milik Rusia, Sputnik-V.

Uni Emirates Arab, dengan populasi sekita 9 juta jiwa telah mencata 178,837 kasus infeksi virus corona dengan 596 angka kematian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Ancaman Radikalisme Jelang Pilkada Papua 2024

Jayapura – Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi munculnya ancaman radikalisme, terorisme serta tindakan intoleransi jelang Pilkada Serentak 2024. Menjelang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini