Kemenkes Fogging Venue Hingga Penginapan Kontingen PON XX Setiap Hari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mencegah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menjadi klaster penularan malaria, Kementerian Kesehatan (kemenkes) melakukan pengasapan (fogging) setiap hari sekali di setiap venue hingga penginapan kontingen.

Fogging dilakukan utamanya di bagian dinding serta lokasi yang berdekatan dengan habitat nyamuk.

“Kalau untuk pertandingan malam, maka ada upaya-upaya yang kita sepakati bersama bahwa setiap arena maupun hotel, wisma, penginapan atlet dan pelatih harus bebas dari vektor malaria. Maka setiap hari dua sampai tiga jam sebelum pertandingan dimulai kita fogging dulu,” katan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Didik Budijanto yang dikutip Minggu 26 September 2021.

Hal itu dilakukan karena Papua adalah daerah endemi tinggi malaria atau kategori merah.

Kasus terbanyak disumbang oleh empat kabupaten/kota yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Timika.

Upaya screening terhadap pendatang di PON Papua juga dilakukan pada saat kepulangan nanti. Sebab seseorang yang telah digigit Anopheles bisa saja membawa parasit yang bersarang di dalam tubuh hingga ke daerah asal.

Didik mengungkapkan perilaku Anopheles berbeda dengan Aedes aegypti, meski sekilas rupanya sama.

Anopheles memiliki ciri yang lebih spesifik seperti bertubuh datar dan bagian perut yang agak memanjang dari Aedes Aegypti. Anopheles lebih suka keluyuran di malam hari, mulai pukul 18.00 hingga menjelang pagi hari.

Nyamuk Aedes Aegypti lain lagi, karena lebih senang menggigit manusia saat jam kantor atau ketika orang-orang mengawali aktivitas rutin, mulai pukul 08.00 hingga 11.00 dan berlanjut pada pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.

Ciri lain dari Anopheles adalah kebiasaannya hinggap di dinding. Pada prinsipnya, nyamuk tersebut lebih senang berada di tempat lembab, seperti dinding atau dekat dengan tanah dan saluran air yang kotor.

Sebaliknya, nyamuk demam berdarah lebih senang berkembang biak di penampungan air yang jernih.

Ikhtiar mencegah penyakit malaria juga perlu dilakukan lewat kesadaran diri masyarakat dengan menjaga pola hidup sehat agar imunitas tubuh tetap terjaga optimal.

Asupan obat pencegah pun direkomendasikan oleh kalangan dokter. Salah satunya adalah obat antibiotik doxycycline yang digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, khususnya malaria.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini