Mata Indonesia, Jakarta – Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menuturkan, gotong-royong antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan institusi berbagai sektor, serta publik melalui Mitra Pendidikan Indonesia (MPI) semakin memperkuat upaya transformasi pendidikan di Indonesia. MPI menyelenggarakan Annual Joint Sector Review untuk mengkaji beragam topik di sektor pendidikan pada Rabu (22/11).
Pertemuan tersebut membahas strategi-strategi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan pendidikan yang lebih inklusif serta mudah diakses, khususnya bagi anak-anak yang berada di daerah terpencil. “Hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyusunan kebijakan dan prioritas-prioritas pembangunan nasional, termasuk mendukung transformasi pendidikan melalui Merdeka Belajar,” ujar Anindito.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan, meningkatkan kualitas pendidikan untuk semua anak di Indonesia merupakan prioritas nasional, terutama bagi anak-anak yang paling rentan. “Kita juga memiliki sektor pendidikan yang beragam dan dinamis, yang mencakup sekolah-sekolah berbasis agama dan sekolah umum. Oleh karena itu, kita perlu menyediakan layanan pendidikan yang inklusif bagi semua anak,” tutur Ali.
Berbagai upaya untuk mentransformasi pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran terus dikerahkan salah satunya melalui Merdeka Belajar. Episode-episode Merdeka Belajar diluncurkan untuk secara holistik mentransformasi kurikulum dan pembelajaran, evaluasi sistem pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah dan guru, serta infrastruktur dan pendanaan pendidikan.
Sebagai informasi, Annual Joint Sector Review merupakan agenda tinjauan pendidikan yang diinisiasi oleh Mitra Pendidikan Indonesia (MPI). MPI beranggotakan 15 perwakilan organisasi berbasis agama LP Ma’arif NU dan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah; komunitas belajar lokal Semua Murid Semua Guru; lembaga penelitian yakni SMERU Institute, Article 33, Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan; organisasi bilateral, multilateral, dan mitra pembangunan yakni UK Foreign, Commonwealth & Development Office Jakarta, Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia di Jakarta, UNICEF Indonesia, Islamic Development Bank, Asian Development Bank, World Bank; serta organisasi kemasyarakatan nasional dan internasional yakni Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Save the Children, dan Plan Internasional. MPI bertujuan untuk mengakselerasi upaya pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dalam mentransformasi pendidikan di Indonesia.
(Humas Kemendikbudristek)