Mata Indonesia, Jakarta – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan, pihaknya menjamin stok barang kebutuhan pokok (bapok) aman tersedia dengan harga terjangkau menjelang peringatan hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menjaga stok dan stabilitas harga bapok merupakan prioritas utama pemerintah. Kementerian Perdagangan berkomitmen akan terus memantau ke pasar di berbagai daerah agar perayaan Natal dan Tahun Baru bisa berlangsung dengan baik.
“Jelang Natal dan Tahun Baru, Kemendag terus turun ke lapangan, hari ini ke Pasar Senen Jakarta, sebelumnya ke Gresik dan Bogor. Jelang Natal dan Tahun Baru pemerintah menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau agar Natal dan Tahun Baru bisa berlangsung dengan baik,” ujar Mendag Zulkifli saat melakukan kunjungan ke Pasar Senen, Jakarta, pada Kamis (30/11).
Mendag Zulkifli Hasan juga mengamati harga dan pasokan barang kebutuhan pokok. Berdasarkan pantauan di Pasar Senen, harga beras medium tercatat Rp13.000/kg, beras premium Rp14.000/kg, beras Bulog Rp10.900/kg, gula pasir Rp17.000/kg, minyak goreng curah Rp13.500/liter, minyak goreng premium Rp19.000/liter, minyak goreng Minyakita Rp15.000/liter, tepung terigu, Rp12.000/kg, daging sapi Rp150.000/kg, daging ayam ras Rp36.000/kg, telur ayam ras Rp26.000/kg, cabai merah keriting, Rp80.000/kg, cabai merah besar Rp80.000/kg, cabai rawit merah Rp110.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, dan bawang putih Rp45.000/kg.
“Di Pasar Senen, telur harganya masih stabil di bawah harga acuan pemerintah. Harga daging ayam juga masih di bawah harga acuan pemerintah. Harga beras memang belum turun, tetapi ada pilihan masyarakat bisa membeli beras Bulog SPHP. Harga daging sapi juga stabil, tidak ada penurunan harga,” tutur Mendag Zulkifli.
Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, harga cabai di Jakarta mengalami kenaikan karena harus didatangkan dari daerah lain. “Diharapkan kalau kenaikan terlalu tinggi, Pemerintah Daerah bisa bertindak dengan membantu biaya pengiriman dari daerah menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sehingga harga bisa turun kembali,” tandasnya.
(Humas Kemendag)