MINEWS, JAKARTA-Mantan petinju dunia Mike Tyson, tampak makin serius dengan bisnis ganjanya. Hal itu dibuktikan dengan merekrut ilmuan Amerika Serikat (AS) Dennis Colucci untuk mengembangkan manfaat ganja demi kepentingan medis.
Ilmuan audiologist atau ahli gangguan syaraf pendengaran dan keseimbangan dari Laguna Hill, melakukan penelitian untuk mengembangkan bisnis perusahaan Tyson Ranch.
Colucci yakin Cannabidiol (CBD) zat yang terkandung di ganja mampu menjadi pengobatan ampuh tanpa efek samping terhadap pasien tinnitus atau hyperacusis.
Tinnitus merupakan gangguan syaraf dengan gejala telinga selalu mendengar suara-suara bising. Sedangkan hyperacusis merupakan gangguan terlalu sensitif mendengarkan suara sehingga membuat pasien kerap mengalami stres.
Gangguan itu biasanya diderita para pasien usia lanjut. Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh cedera kepala atau leher, gangguan akustik berlebihan, maupun masalah terkait pembuluh darah.
Penderita dua gangguan tersebut juga biasanya mengalami stres dan kegelisahan berat. Pasien juga kerap merasa amat terganggu dan merasa kesulitan beradaptasi dengan kondisi itu.
Hingga saat ini, belum ada ilmuwan yang melakukan pengobatan berbasis CBD untuk menangani tinnitius dan hyperacusis. “Pasien dengan penyakit tinnitus parah sangat sering gelisah dan itu biasanya bisa mengarah ke gangguan psikis berat.”
Colucci juga akan melakukan penelitian manfaat ganja untuk penyembuhan chronic traumatic encephalopathy (CTE) atau trauma otak akibat benturan keras di kepala. CTE biasanya banyak diderita pada atlet yang mengalami banyak kontak fisik seperti tinju dan bela diri.
Tyson menjalankan bisnis ganja melalui perusahaan Tyson Ranch sejak awal 2015 di negara bagian Nevada yang melegalkan ganja. Bisnisnya semakin pesat dan menjanjikan.