MATA INDONESIA, JAKARTA-Keluarga Glazer berencana bakal menjual Manchester United (MU) dengan harga 1 miliar poundsterling atau setara Rp17,8 triliun. Namun, kondisi Old Trafford yang harus direnovasi membuat Keluarga Glazer sulit menjual MU.
Dikutip dari Daily Mail, hanya sekitar 20 orang di dunia ini yang dianggap mampu membeli dan bisa masuk persaingan untuk membeli MU, terutama pengusaha atau keluarga kerajaan dari Timur Tengah.
Keluarga Glazer yang membeli MU pada 2005 dengan nilai hampir 800 juta poundsterling atau setara Rp14,3 triliun, diklaim hanya akan melepas kepemilikan klub jika ada yang menawar 1 miliar poundsterling.
Tapi keinginan itu terbilang sulit untuk Keluarga Glazer, karena sang pemilik baru nantinya harus merogoh kocek cukup dalam untuk merenovasi Old Trafford. Renovasi stadion yang sudah digunakan MU sejak 1910 itu dikabarkan bisa menghabiskan 200 juta poundsterling atau setara Rp3,5 triliun.
Keluarga Glazer yang terdiri dari Joel, Avram, dan Bryan diklaim enggan mengeluarkan hingga 200 juta poundsterling untuk merenovasi MU di tengah kondisi klub yang sedang miskin prestasi.
Sebuah perusahaan Arab Saudi sempat dikabarkan dua kali mengajukan tawaran untuk membeli MU beberapa tahun lalu. Namun, negosiasi berakhir buntu karena pihak Keluarga Glazer hanya ingin menjual 20 persen saham.
Nilai jual MU sendiri terus merosot sejak era Sir Alex Ferguson berakhir pada 2013. MU saat ini diklaim bernilai di bawah 1 miliar poundsterling, nilai yang diminta pihak Keluarga Glazer.
Rival satu kota MU, Manchester City, saat ini lebih menggoda bagi investor ketimbang The Red Devils. Terlebih setelah Keluarga Glazer tidak menunjukkan tanda-tanda memperbaiki tata kelola MU, yang saat ini tertinggal hingga 38 poin dari Liverpool di puncak klasemen Liga Inggris.
Terakhir perusahaan asal Amerika Serikat, Silver Lake, lebih memilih melakukan investasi sebesar 380 juta poundsterling ke Man City daripada MU pada November 2019. Investasi itu membuat Man City saat ini diklaim bernilai 3,8 miliar poundsterling atau setara Rp 67,9 triliun.