Kelompok Separatis Makin Brutal, Bupati dan Warga Intan Jaya Ketakutan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Kondisi keamanan di Intan Jaya, Papua mengkhawatirkan penduduk sipil bahkan Bupati, Natalis Tabuni kini tidak berada di wilayahnya karena sering diancam bunuh dan sikap brutal kelompok separatis bersenjata.

Hal tersebut diakui Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw yang dikutip Selasa 9 Februari 2021.

Paulus memahami ketakutan Natalis Tabuni karena sehari-hari dia beberapa kali didatangi ke kantor mereka minta makanan hingga uang dengan senjata lengkap.

“Saya sudah meminta kepada Bupati Tabuni agar senantiasa melakukan koordinasi dengan para pihak sehingga tercipta situasi yang kondusif,” ujar Paulus.

Itu sebabnya, Kantor Pemerintah Kabupaten Intan Jaya sering terlihat kosong karena bupati dan pegawainya ketakutan diancam dengan senjata.

Bukan hanya bupati dan pejabat Kabupaten Intan Jaya, seperti dilansir Antaranews, masyarakat pun ketakutan dengan sikap brutal kelompok separatis tersebut.

Peristiwa terakhir adalah penembakan warga sipil berinisial RNR, Senin 8 Februari 2021 sore yang dilakukan kelompok separatis itu dari dekat.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustafa Kamal mengungkap korban mengalami luka tembak di bawah hidung kiri hingga tembus ke rahang leher dan bahu kanannya. Korban kini dievakuasi ke Timika.

Menurut istri korban, kelompok separatis tersebut, Senin sore mendatangi rumah mereka di Jalan Boligai Kampung, mengaku ingin menjual minyak tanah.

Mengetahui didatangi tamu, sang istri memanggil suaminya RNR dan setelah mengetahui niat menjual minyak tanah korban meminta istrinya mengambil jerigen. Saat istrinya hendak mengambil jerigen itulah korban di tembak menggunakan senjata api laras pendek.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini