Kelompok Anti-Vaksin Hungaria Hadapi Dua Pilihan, Divaksin atau Mati

Baca Juga

MATA INDONESIA, BUDAPEST – Tidak sedikit penduduk Bumi yang menolak pemberian vaksinasi virus corona. Mereka yang menolak bahkan membuat kelompok anti-vaksin dan menariknya, kelompok ini menyebar di hampir sebagian besar negara.

Perdana Menteri Hungaria, Victor Orban mengimbau warganya untuk segera divaksinasi. Siapa pun yang tidak divaksinasi, katanya, adalah bahaya tidak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan juga bagi semua orang.

“Satu hal yang pasti, semua ahli virologi mengatakan bahwa kita siap menghadapi gelombang keempat dan bagian yang sulit belum datang. Jadi, kita tidak melewati puncak. Jumlahnya akan meningkat dan semua orang dapat tertular virus, tetapi tidak semua dengan konsekuensi yang sama,” tutur Perdana Menteri Viktor Orbán.

“Satu-satunya hal yang melindungi kita dari virus adalah vaksinasi. Dan kita sekarang juga melihat bahwa 4 sampai 6 bulan setelah vaksinasi kedua, kekuatan perlindungan vaksin melemah. Untuk, vaksinasi ketiga dibenarkan,” sambungnya.

Berbicara mengenai anti-vaxxers atau kelompok anti-virus, PM Orbán mengatakan bahwa jika semua orang divaksinasi, tidak akan ada gelombang keempat atau jika ada, maka dampaknya tidak akan terlalu berbahaya.

Pm Orbán menegaskan bahwa kelompok anti-vaksin garis keras pada akhirnya akan menghadapi pilihan antara mati dengan Covid-19 atau disuntik vaksin.

“Pada akhirnya, semua orang harus divaksinasi; bahkan anti-vaxxers akan menyadari bahwa mereka akan divaksinasi atau mati. Jadi, saya mendorong semua orang untuk mengambil kesempatan ini,” ucapnya, melansir About Hungary.

“Kami mengadakan minggu vaksinasi pada pekan depan, dan Anda dapat pergi ke 101 titik vaksinasi dari jam 07.00 pagi sampai jam 07.00 malam untuk mendapatkan vaksinasi ketiga atau kedua Anda tanpa atau dengan mendaftar,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini