Kelakar Ibrahimovic: Ingin Main Bareng Cucu Maldini

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILAN – Zlatan Ibrahimovic berkelakar ketika ditanya soal kariernya dalam sepak bola. Dia mengatakan, ingin bermain dengan cucu Paolo Maldini.

Ibrahimovic saat ini sudah menginjak usia 39 tahun, usia yang jelas sangat senior di sepak bola. Di usia tersebut, pemain asal Swedia masih bisa tampil di level tertinggi.

Di saat pemain-pemain lainnya sudah gantung sepatu, fisik Ibrahimovic masih prima. Bahkan, saat ini dia adalah pencetak gol terbanyak Milan dengan 11 gol dari 10 laga di semua kompetisi.

Selama kariernya, Ibrahimovic sudah menghadapi banyak lawan dari berbeda generasi. Dia pernah menghadapi Paolo Maldini. Kini, dia main satu tim dengan putra Maldini, Daniel. Sembari bergurau, Ibrahimovic menyebut, bukan tak mungkin dia akan main bersama cucu Maldini.

“Saya merasa berada di generasi berbeda. Saya pernah main lawan Paolo Maldini dan kini saya main dengan putranya, Daniel. Semoga saya bisa bermain dengan putra Daniel juga, itu akan menjadi sebuah keajaiban,” kelakar Ibrahimovic, dikutip dari BBC, Minggu 13 Desember 2020.

Tak dipungkiri, fisik Ibrahimovic tak sama dibandingkan 10 tahun lalu. Dia pun mengakui hal tersebut.

“Jujur, saat saya berlari, tidak sama seperti saya berlari sebelumnya. Saya berlari dengan lebih cerdas. Liga Italia kompetisi sangat sulit untuk penyerang, karena sangat teknikal dan filosofi Italia adalah tidak kebobolan dibandingkan mencetak gol,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini