Kejam, Empat Pemulung Dipukuli dan Ditelanjangi

Baca Juga

MATA INDONESIA, ISLAMABAD – Belum reda kasus pembakaran seorang manajer asal Sri Lanka, kasus lain kembali menghebohkan Pakistan. Dalam sebuah insiden yang menyedihkan, empat perempuan di Pakistan ditelanjangi dan dipukuli dengan tongkat.

Insiden pilu yang terjadi di Pasar Bawa Chak Faislabad bahkan direkam oleh lima pria dan videonya kini menjadi viral di media sosial. Keempat perempuan tersebut dituduh mencuri di pasar yang berada di Provinsi Punjab.

Polisi berhasil menangkap para pelaku kejahatan tersebut, di antaranya: Saddam, pemilik Toko Listrik Usman, dan karyawannya, Faisal, Zaheer Anwar, dan Faqeer Hussain, pemilik toko produk saniter, dan 10 tersangka lain yang belum diketahui identitasnya.

Menurut korban yang merupakan pemulung, dia pergi ke Pasar Bawa Chak bersama tiga perempuan lainnya untuk mengumpulkan sampah pada Senin (6/12) sekitar pukul 10.30 waktu setempat, karena haus mereka masuk ke dalam Toko Listrik Usman dan meminta sebotol air dari salah satu tersangka, Saddam.

Namun, Saddam mulai meneriaki mereka, menuduh mereka memasuki tokonya dengan niat untuk mencuri. Kemudian, tersangka lain berdatangan ke toko setelah mendengar Saddam berteriak.

“Mereka terus memukuli kami selama sekitar satu jam dan membuat video kami dalam kondisi telanjang,” kata seorang korban, melansir Republic World.

“Para tersangka melakukan ketidakadilan berat dengan menelanjangi kami, menyeret kami melalui pasar dan menyiksa kami dan tindakan tegas harus diambil terhadap mereka,” sambungnya.

Para tersangka telah dijerat berbagai pasal Undang-Undang Pidana Pakistan seperti penyerangan atau penggunaan kekuatan kriminal terhadap seorang perempuan dan menelanjanginya, menghina kesopanan atau menyebabkan pelecehan seksual, hukuman karena kerusuhan, dan pelanggaran lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini