Keinginan Masyarakat Hentikan Penyebaran Covid19 Rendah, Polri Sodorkan Buktinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepedulian masyarakat untuk menghentikan penyebaran Covid19 masih parah, karena selama masa pandemi Polri harus membubarkan hampir 4 juta kali kerumunan massa yang mudah menjadi sarana penularan virus corona.

Menurut Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menyebutkan secara persis jumlah pembubaran kerumunan tersebut sebanyak 3.997.000 kali.

Padahal, Polri telah menyelenggarakan lebih dari 70 juta kegiatan edukasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan serta melakukan 22 juta kegiatan penyemprotan disinfektan di fasilitas-fasilitas umum demi memutus penyebaran penularan Covid19.

“Polri mendukung kebijakan AKB (adaptasi kebiasaan baru) yang digulirkan pemerintah,” kata Jenderal Idham saat memaparkan Rilis Akhir Tahun Polri 2020 di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 22 Desember 2020.

Polri juga mengadakan Program Keselamatan pada 2020 dengan sasaran penerima 591.768 sopir dan kernet di seluruh Indonesia dengan menyalurkan Rp 600 ribu per bulan kepada penerima selama tiga bulan dengan menggunakan refocussing anggaran DIPA Polri. Program ini dibagi dalam tiga tahap mulai Mei – Agustus 2020.

Polri tercatat membagikan 21.960 ton bantuan beras melalui 34 Polda dan 493 Polres kepada masyarakat terdampak pandemi yang pembagiannya dilakukan dalam empat tahapan.

Untuk mendukung pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan nasional selama pandemi, Polri bersama TNI dan pemangku kepentingan terkait menginisiasi terbentuknya 18.624 Kampung Tangguh Nusantara di seluruh wilayah Indonesia dengan memanfaatkan 236.837 hektar lahan yang menghasilkan 110 ton hasil pertanian dan 217 ton hasil perikanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini