Kebijakan Lepas Masker Harus Diikuti Pengawasan dan Pengendalian Ketat Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kebijakan lepas masker yang baru saja diumumkan Presiden Jokowi menurut mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, dr Tjandra Yoga Aditama perlu diikuti dengan pengawasan yang ketat.

Selain itu, kebijakan tersebut dapat dievaluasi jika ditemukan kenaikan kasus covid-19 di kemudian hari.

“Peningkatan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang dapat mendeteksi varian baru atau subvarian Omicron seperti BA4 dan BA5 yang sudah terdeteksi di Singapura,” ujar Tjandra di Jakarta, Kamis 19 Mei 2022.

Seperti dilansir Antaranews, Tjandra juga mengajukan tiga skenario untuk memperhitungkan kemungkinan varian Covid-19 yang akan datang.

Skenario itu adalah mengulang pemberian vaksin booster untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Dia juga menganjurkan dibukanya banyak gerai tes Covid-19 gratis sehingga jumlah tes tetap terjaga dalam tingkat yang tinggi.

Sementara sosialisasi penggunaan masker di dalam ruangan harus terus digencarkan agar masyarakat tidak salah memahami.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini