KBRI Ungkap Penyebab Kematian Afridza Munandar, Berikut Hasil Autopsinya

Baca Juga

MINEWS, MALAYSIA – Teka teki penyebab tewasnya pebalap Indonesia Afridza Munandar akhirnya terjawab sudah. KBRI Kuala Lumpur Malaysia mengatakan bahwa hasil autopsi yang dilakukan PDRM atau polisi Malaysia menyebut kematian Afridza Munandar karena cedera kepala.

Diketahui, Afridza mengalami kecelakaan saat Race 1 ATC di Sirkuit Sepang, tepatnya pada tikungan 10 di lap pertama. Sempat dilarikan ke rumah sakit di Kuala Lumpur dan mendapatkan pertolongan pertama, nyawa pebalap muda berbakat ini tak tertolong

“Siang ini PDRM (polisi) Malaysia telah mengeluarkan hasil autopsi yang menyebutkan penyebab kematian adalah cedera kepala karena kecelakaan (head injury due to crash),” kata Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kuala Lumpur Malaysia, Yusron B Ambary dalam keterangannya, Senin 4 November 2019.

Insiden tersebut terjadi saat Afridza Munandar tampil di Sepang untuk memperebutkan gelar juara Asia Talent Cup. Pebalap tersebut juga pernah memperkuat Astra Honda Racing Team dalam ajang Suzuka Endurance 4 Hours di Jepang.

Rencananya, jenazah Afridza Munandar rencananya diterbangkan ke Indonesia hari ini setelah disalatkan di Masjid Tun Abdul Aziz di Petaling Jaya, Selangor. “Rencananya jenazah akan diterbangkan ke Jakarta menggunakan Garuda GA 821, ETD Soeta pukul 14.00 didampingi oleh official dari Astra Honda Indonesia,” ujarnya.

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini