Kawasan Puncak Bogor Diserbu Wisatawan, Okupansi Hotel Capai 50 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kawasan Puncak, Bogor kembali diserbu oleh ribuan wisatawan yang didominasi oleh kendaraan berplat Jakarta. Hal itu terlihat dari kemacetan yang mengular hingga tiga kilometer dari arah simpang Gadog hingga Pasar Cisarua Puncak, Bogor.

Pantauan di lapangan, kemacetan terjadi karena beberapa obyek wisata yang telah kembali dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Tak hanya itu hotel dan restoran juga kembali beroperasi sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 diberlakukan.

Danpos Koramil Ciawi, Peltu Edi Rasbani mengatakan kemacetan terjadi tidak hanya di jalan raya puncak sjaa, namun jalur alternatif juga mengalami kemacetan.

Alhasil dengan kemacetan yang terjadi,petugas gabungan kembali melakukan penyekatan di pintu tol Ciawi. Penyekatan dimulai pukul 09.00 hingga pukul 11.00 WIb. “Iya kami lakukan penyekatan lagi pagi sampai siang,” katanya.

Edi meminta, wisatawan yang tidak melengkapi persyaratan jangan memaksakan wisata ke kawasan Puncak. “Tidak bisa menunjukkan surat vaksin dan surat negatif Swab anti gen kita putar balik,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua PHRI kabupaten Bogor, Boboy mengatakan, okupasi hotel naik 45 persen jika dibandingkan saat PPKM darurat dan level 4 bulan lalu.

“Saat PPKM level 4 lalu okupansi hotel di kawasan puncak hanya 5 persen. Sekarang, okupansi sudah mencapai 50 persen,” katanya.

Ia menegaskan, para tamu hotel wajib disiplin Prokes (protokol kesehatan) selama menginap di kawasan Puncak. “Menjaga jarak mengunakan masker serta sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Bogor sebelumnya mengeluarkan aturan pembatasan waktu kunjungan selama 30 menit di tempat-tempat tersebut tak menyurutkan minat masyarakat.

Selain memberikan batasan waktu, Pemerintah Kabupaten Bogor juga membatasi jumlah pengunjung yakni 50 persen dari kapasitas maksimal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini