Kawasan Pesisir dan Pulau Kecil RI jadi Sasaran Investor untuk Berinvestasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Investasi di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil terus ditingkatkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hal itu dilakukan dalam rangka menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor kelautan nasional.

“Program unggulan kami di 2022 adalah peningkatan investasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, mulai dari peningkatan izin berusaha,” kata Plt. Ditjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP Pamuji Lestari di Jakarta, Jumat 17 Desember 2021.

Menurut dia, dalam rangka perizinan berusaha di ruang laut, maka pihaknya juga bekerja sama dengan pihak Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP.

Kerja sama tersebut, lanjutnya, dilakukan antara lain dengan berkoordinasi memberikan peringatan terhadap perusahaan yang tidak berizin atau izinnya sudah kedaluwarsa terkait dengan kawasan ruang laut.

Sedangkan bagi perusasahaan yang belum memiliki izin, lanjutnya, maka diharapkan dapat segera mengurus perizinan berusaha tersebut khususnya ke Ditjen PRL.

Pamuji Lestari mengungkapkan bahwa capaian PNBP Ditjen PRL pada tahun 2021 mencapai lebih dari Rp27 miliar, atau meningkat sekitar 400 persen dibandingkan dengan capaian PNBP Ditjen PRL pada 2020 yang hanya sekitar Rp6 miliar.

Dirjen PRL mengemukakan bahwa capaian PNBP tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Ruang Laut KKP Suharyanto menyatakam peningkatan itu antara lain karena berdasarkan UU Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah No 21/2021, KKP diberi kewenangan yang luar biasa terkait perizonan untuj kegiatan kesesuaian pemanfatan ruang di laut sebagai salah satu syarat berusaha.

 “Kami semua melakukan pendataan dan monitoring, yang belum punya izin akan kami surati,” katanya.

Selain terkait perizinan pemanfaatan ruang laut, Direktur Jasa Kelautan KKP Miftahul Huda menyebut bahwa pihaknya juga mendorong petambak garam memproduksi dan meningkatkan kualitas produk garamnya.

Ia mengakui bahwa dari target produksi garam sebesar 1,5 juta ton pada tahun 2021, yang tercatat hingga kini baru sekitar 800 ribu ton.

Namun, lanjutnya, dengan berbagai program seperti pengembangan sentra garam di banyak daerah, maka pada 2024 diharapkan produksi garam nasional dapat memenuhi kebituhan garam konsumsi dan aneka pangan sehingga tidak lagi tergantung kepada impor.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini