Waduh, Perang Dunia Ketiga di Dunia Maya Tengah Berlangsung

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Seorang pejabat tinggi pertahanan Rusia mengklaim bahwa konflik global baru sudah pecah di dunia maya. Ia menambahkan, Moskow berharap dapat bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) demi mengurangi risiko yang berasal dari pertempuran digital.

Andrey Krutskikh, pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia yang bertugas mengawasi kerja sama internasional negara itu mengatakan bahwa serangan siber menjadi begitu sering dan parah hingga menjadi konflik dunia baru yang tersembunyi dari mata publik.

“Perang sedang terjadi dan berlangsung sangat intens,” kata Andrey Krutskikh memperingatkan dalam sebuah koferensi akademis mengenai posisi Rusia di dunia politik saat ini, melansir Russia Today, Jumat, 17 Desember 2021.

“Sebanyak apa pun kita bertindak seperti ini, semuanya disembunyikan. Pada kenyataannya, permusuhan skala penuh terjadi di dunia maya. Dan secara umum, media benar untuk mengatakan ini sudah Perang Dunia Ketiga,” sambungnya saat memberikan pidato di Institut Hubungan Internasional Negara Moskow.

Krutskikh menyatakan bahwa ia tidak tahu sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan dari perang dunia maya ini atau siapa yang akan kalah pada akhirnya atau seperti apa konfigurasi dunia sebagai akibat dari perang yang sedang terjadi.

Ia juga menekankan bahwa Kremlin sangat ingin menggunakan struktur PBB untuk mencapai kesepakatan internasional mengenai perang digital. Ia mengeluhkan, bagaimanapun, bahwa AS dan negara-negara lain telah mengganggu upaya Moskow untuk menjadikan masalah ini sebagai prioritas.

Awal tahun ini, Presiden AS Joe Biden menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, mengklaim bahwa Kremlin berada di balik peretasan besar-besaran perusahaan SolarWinds yang berbasis di Texas, yang membahayakan sistem lebih dari 100 perusahaan komersial di seluruh dunia, serta sembilan perusahaan AS.

Akan tetapi, Moskow membantah tuduhan itu, dengan mengatakan, “Sudah saatnya untuk menertibkan tanah Amerika, dari mana serangan terus-menerus terhadap infrastruktur penting di Rusia muncul.”

Sementara itu, pada Maret, perusahaan keamanan siber AS, FireEye memperingatkan bahwa warga Paman Sam akan menghadapi serangan siber yang semakin buruk di masa depan.

“Orang-orang bahkan tidak tahu semua hal yang mereka andalkan. Tiba-tiba rantai pasokan mulai terganggu karena komputer tidak berfungsi,” Kevin Mandia, CEO perusahaan, mengatakan kepada Axios.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini