Kawasan Hutan Produksi Seluas 41.493 Hektare Dilepas untuk IKN Nusantara

Baca Juga

MATA INDONESIA, PENAJAM – Kawasan hutan produksi seluas 41.493 hektare akan lepas untuk lokasi ibu kota negara (IKN) Nusantara.

Kepala Badan Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono menyampaikan kawasan seluas 41.493 hektare itu berstatus hutan produksi yang dapat dikonversi.

Kawasan tersebut nantinya di bawah Badan Otorita IKN Nusantara dengan status menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).

APL merupakan areal di luar kawasan hutan atau bidang kehutanan sebagai lokasi IKN tersebut.

Bambang mengatakan pelepasan kawasan hutan produksi yang dapat konversi harus ada surat pengajuan dari Badan Otorita IKN Nusantara kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ia menjelaskan sebelum mengajukan surat pelepasan kawasan hutan produksi harus pastikan titik koordinat. Atau batas kawasan hutan untuk lokasi IKN itu.

Menyangkut surat pengajuan pelepasan kawasan ini masih menjadi pembahasan tim transisi dan pemindahan IKN bersama Kementerian LHK serta kementerian terkait lainnya.

“Pembahasannya mana yang termasuk kawasan hutan atau bukan,” kata Bambang Susantono.

Ia mengharapkan pembahasan produksi yang tersebut cepat rampung.  Bambang menambahkan pembangunan infrastruktur di kawasan inti pusat pemerintahan IKN masih menunggu pelepasan dari Kementerian LHK.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini