Kawasan Food Estate Angkat Derajat Petani di NTT

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengamat Pertanian dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rafael Leta menilai kunjungan Presiden Joko Widodo meninjau lumbung pangan di Sumba Tengah dapat mengangkat moral petani serta petugas pertanian di daerah itu.

Artinya kata dia, moralitas mereka dapat terangkat agar bisa secara serius dan sungguh-sungguh memanfaatkan peluang dengan mengembangkan potensi lahan yang luas secara baik.

Ia mengatakan petani mempunyai peran yang penting dalam hal pengembangan lumbung pangan seperti yang diharapkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakilnya Ma’ruf Amin.

Pengembangan lumbung pangan memiliki dua hal krusial yang harus benar-benar diperhatikan pemerintah yakni persiapan petaninya serta manajemen luas area tersebut.

Kehadiran Presiden Jokowi mampu mengangkat semangat para petani dan tentunya merasa hasil kerjanya dihargai. Dengan begitu, sesuai dengan visi pemerintah bahwa kehadiran lumbung pangan menjadi harapan besar bagi warga Kabupaten Sumba Tengah agar dapat menyaksikan langsung dan menikmati bangkitnya ekonomi masyarakat di wilayah itu.

Diketahui, Presiden Joko Widodo melihat kawasan food estate di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lahan pertanian di Desa Maka Keri akan diperluas lagi dengan keluasan mencapai 10.000 hektare yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare untuk pengembangan tanaman jagung.

Menurut Jokowi lumbung pangan dikembangkan di Nusa Tenggara Timur khususnya Sumba Tengah karena tingkat kemiskinan di wilayah ini masih tinggi. Selain itu menurut Presiden Jokowi , waktu panen padi di wilayah ini masih sekali dalam setahun.

“Data yang saya miliki 34 persen kemiskinan ada di sini. Panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” katanya.

Presiden juga mengungkapkan masalah penyediaan air termasuk penyediaan air baku dan irigasi yang dihadapi di seluruh NTT. “Memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu, di sini tadi kita lihat sudah dibangun di 2015-2018 sumur bor yang masuk ke sawah, juga ada embung.

Pemerintah telah membangun sejumlah embung dan bendungan di wilayah NTT dan akan terus ditingkatkan jumlahnya. Pengembangan kawasa pertanian food estate di Sumba Tengah dilakukan secara masif karena daerah ini menjadi salah satu dari tiga kawasan food estate yaitu food estate Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur yang nantinya dapat menjadi lumbung pangan nasional.

“Apabila food estate di Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah dan NTT bisa dibangun dengan sukses maka mampu menjadi lumbung pangan nasional Indonesia,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini