MATA INDONESIA, KUPANG – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di NTT terus menunjukkan grafik peningkatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, dr. Messerasi Ataupah melalui Pengelola Surveilans Dinas Kesehatan NTT Ivony Ngongo mengatakan bahwa per tanggal 8 April 2022, total kasus DBD di NTT sudah mencapai 1.790 kasus dan meninggal 14 orang.
“Kasus tertinggi di Kota Kupang sebesar 304 kasus dan yang yang meninggal 1 orang laki-laki, usia 8 tahun,” ujarnya kepada minews.id, Sabtu 9 April 2022.
Selanjutnya di Manggarai Barat sudah mencapai 267 kasus, dengan jumlah kematian nihil.
Untuk Kabupaten Sikka sudah mencapai 240 kasus. Jumlah yang meninggal 2 orang perempuan dengan usia masing-masing 4,1 tahun dan 9 tahun.
Selanjutnya Sumba Barat Daya sudah mencapai 190 kasus. Jumlah yang meninggal sebanyak 3 orang yaitu 1 orang laki-laki (5 tahun) dan 2 orang perempuan (6,4 tahun dan 9 tahun).
“Sumba Timur sudah mencapai 133 kasus. Jumlah yang meninggal sebanyak 2 orang yaitu 1 orang laki-laki (4 tahun) dan 1 orang perempuan (28 tahun),” katanya.
Lembata sudah mencapai 109 kasus. Jumlah angka kematian nihil. Sementara di Belu sudah mencapai 103 kasus. Jumlah yang meninggal 1 orang yaitu 1 laki-laki (5 tahun).
Lalu di Ngada sudah mencapai 61 kasus. Jumlah kematian sebanyak 3 orang yaitu 2 orang laki-laki (3 tahun dan 10 tahun) dan 1 perempuan (19 tahun).
Untuk Timor Tengah Selatan sudah mencapai 60 kasus dan jumlah kematian nihil. Sedangkan di Malaka sudah mencapai 45 kasus. Sementara jumlah kematian nihil. Pun Sabu Raijua sudah mencapai 42 kasus. Jumlah kematian nihil.
“Sumba Barat, Manggarai dan Flores Timur masing-masing sudah mencapai 39 kasus. Jumlah kematian nihil,” ujarnya.
Nagekeo sudah mencapai 35 kasus. Jumlah kematian 1 orang yaitu bayi perempuan (6 bulan).
Kemudian Timor Tengah Utara dan Kabupaten Kupang masing-masing sudah mencapai 26 kasus dan 22 kasus, dengan jumlah kematian nihil.
Selanjutnya Manggarai Timur sudah mencapai 13 kasus, dengan jumlah kematian nihil. Sumba Tengah sudah mencapai 10 kasus. Jumlah kematian sebanyak 1 orang perempuan dengan usia 8 tahun.
“Ende sudah mencapai 9 kasus. Jumlah kematian nihil. Rote Ndao dan Alor sudah mencapai 2 kasus. Jumlah kematian nihil,” katanya.