Kasus Covid-19 Melonjak, Belanda Berlakukan Penguncian Parsial

Baca Juga

MATA INDONESIA, AMSTERDAM Pemerintah Belanda memutuskan untuk memberlakukan penguncian parsial. Negara Kincir Angin menjadi negara pertama di Eropa Barat yang menerapkan kebijakan tersebut.

Langkah ini diambil guna menghentikan lonjakan kasus Covid-19. Artinya, bar, restoran, dan toko yang dianggap tidak penting atau tidak menyediakan kebutuhan pokok akan ditutup pada pukul 07.00 malam waktu setempat.

Mengutip berbagai sumber pemerintah Belanda, kebijakan penguncian parsial ini akan berlaku hingga tiga pekan ke depan. Dengan begitu, warga akan kembali bekerja di rumah dan para supporter dilarang untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion. Meski demikan, sekolah, teater, dan bioskop akan tetap dibuka.

Perdana Menteri, Mark Rutte akan mengumumkan sejumlah langkah baru pada konferensi pers yang dijadwalkan pukul 18.00 waktu setempat.

Infeksi virus corona baru di negara berpenduduk 17,5 juta itu mengalami lonjakan pesat pada akhir September dan mencapai rekor sekitar 16.300 dalam 24 jam pada Kamis (11/11). Gelombang baru virus corona juga memberi tekanan ekstra pada setiap rumah sakit di Belanda.

Demi menekan laju virus corona, panel penasihat pemerintah merekomendasikan untuk memberlakukan penguncian parsial dan membatasi pintu masuk ke tempat-tempat umum bagi warga yang sudah divaksinasi penuh atau mereka yang baru pulih dari infeksi virus corona.

Sekitar 85 persen dari populasi dewasa di Belanda telah divaksin penuh. Sementara suntikan booster sejauh ini baru diberikan kepada sekelompok kecil orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah dan akan diberikan kepada warga yang berusia 80 tahun ke atas pada Desember.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini