Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Terus, Positivity Rate Sudah di Atas WHO

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jumlah kasus aktif (jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit) covid-19 di Jakarta saat ini terus naik, kini menjadi 4.980 kasus.

Positivity rate di Jakarta sudah di atas rekomendasi WHO.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, Senin 20 Juni 2022.

Sebelumnya kasus aktif di Jakarta adalah 4.524 pasien.

“Kami mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron. Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas,” ujar Dwi.

Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat tes PCR dilakukan sebanyak 10.120 spesimen.

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 8.919 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 735 positif dan 8.184 negatif.

Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.

Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 58.155 orang dites PCR.

Lebih lanjut, Dwi menyebut positivity rate di Jakarta kembali melewati standar organisasi kesehatan dunia (WHO) yaitu 7,6 persen.

Sementara WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini