MATA INDONESIA, YOGYA-Wali Kota Haryadi Suyuti melakukan berbagai upaya untuk menekan angka meningkatnya kasus positif covid-19 di Yogyakarta.
Menurutnya, meningkatnya kasus covid-19 di Yogyakarta itu berasal dari wisatawan yang datang ke Yogya saat ini dan melakukan isolasi mandiri di penginapan.
Saat ini pemerintah Yogya telah menpersiapkan tower dua selter untuk menampung para warga Yogya yang terpapar covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri. “Semua selter Bener sudah dilengkapi fasilitasnya dan ini diprioritaskan untuk warga Kota Yogya,” katanya.
Untuk ke depannya, warga Jogja yang membutuhkan pelayanan selter akan didahulukan. Pihaknya kan berkoordinasi dengan rumah sakit ketika pasien di selter membutuhkan penanganan yang serius.
“Yang terpenting koordinasi antar dua pihak ini. Ketika yang ada di selter mengalami peningkatan gejala dan harus dibawa ke RS, kita sudah siap,” katanya.
Ketua Harias Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta menambahkan keterisian kamar di Selter Bener di tower satu mencapai 65 persen.
“Memang ada peningkatan kasus Covid-19 dan sudah terisi 65 persen. Sebanyak 30 persen pasien ini dari warga luar Jogja. Tapi sekali lagi kami prioritaskan ke warga asal Jogja terlebih dahulu,” katanya.
Menurutnya, saat ini tingkat keterisian BOR di RS juga mengalami peningkatan. Bahwa sudah terisi sekitar 50 persen dari 50 kamar intensif untuk warga bergejala sedang atau berat yang menjalani isolasi.
Data terakhir, bed occupancy rate (BOR) rumah sakit maupun shelter di Kota Jogja mengalami peningkatan. Pertambahan hunian di BOR Rumah Sakit 50 persen dengan 60 persennya warga dari luar kota. Yang masuk shelter 60 persen, 89 persen luar kota.
Selain pasien dari luar, ia mengatakan banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19 membuat keterisian Selter Rusunawa Bener semakin tinggi. meski tidak semua menjalani isolasi di selter, jumlah nakes yang masuk mengalami peningkatan beberapa hari terakhir.
“Banyak yang menghubungi, mau masuk selter, tapi itu kebanyakan pelaku perjalanan, atau tamu-tamu hotel. Sementara kita alihkan ke selter yang dikelola DIY, atau diikutkan ke antrean waiting list,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan rata-rata pasien Covid-19 yang meninggal di DIY beberapa minggu terakhir adalah kelompok rentan usia 50 tahun ke atas yang memilki komorbid.
“Karena Omicron ini 95 persen tanpa gejala. Jadi sangat penting untuk tetap patuhi prokes. Jadi tidak seperti dulu Delta gejalanya berat, sehingga BOR penuh. Kalau sekarang BOR rendah karena Omicron beban ada di isoman dan isoter,” katanya.
Reporter: Muhammad Fauzul Abraar