Kasus Aktif Covid-19 di Yogya Tembus 168 Pasien, Dinkes Waspadai PTM Sekolah

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Terjadi lonjakan kasus aktif Covid-19 di Kota Yogya. Berdasar laporan terakhir di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogya, tercatat ada 168 kasus aktif sampai 26 Juli 2022.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogya, Emma Rahmi Aryani membenarkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19.  ”Ini baru masuk lagi PTM,” ujar Emma, Jumat 29 Juli 2022.

Ia meminta masyarakat tetap menegakkan prokes. Selain itu, meminta masyarakat untuk segera booster. ”Booster dan taat prokes ini juga dalam rangka menyikapi kenaikan kasus,” katanya.

Meskipun kasus aktif Covid-19 di Kota Yogya melonjak, Bed Occupancy Ratio (BOR) tetap tersedia. Seperti selter Covid-19 yang masih kosong. Sementara BOR rumah sakit rujukan angkanya di bawah 60 persen.

“Terkendali, dengan melaksanakan kiat-kiat itu tadi,” katanya.

Emma turut menyoroti pembelajaran tatap muka (PTM) yang mendapatkan perhatian khusus. Dinkes Kota Yogya mengirim surveilans kesehatan. ”Pengadaan surveilans memberi gambaran amannya penyelenggaraan PTM,” katanya.

Emma pun mengaku telah menerjunkan surveilans ke sekolah-sekolah di lingkungan Kota Yogya sejak 25 Juli lalu. Dari beberapa sekolah yang sudah didatangi, baru satu sekolah yang laporannya sudah dia terima.

“Saya tidak hapal jumlahnya sekolah yang sudah disurvei. Laporan baru satu, masih negatif (nol kasus aktif di sekolah),” ujarnya.

Secara bertahap jajarannya terus melakukan survei. Ini dilakukan semua sekolah yang ada di Kota Yogya. Mengambil sampel 10 persen dari total populasi di sekolah. ”Untuk survei itu melihat epidemiologi. Jangan sampai nanti terjadi klaster sekolah,” katanya.

Reporter: M Fauzul Abraar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini