Kapolri: Penyerang Polsek Wonokromo Terpapar Radikalisme dari Internet

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Pelaku penyerangan Markas Polsek Wonokromo Jawa Timur, menurut Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian tergolong self radicalism karena banyak terpengaruh informasi radikal di internet.

“Sementara info yang saya dapat dari Densus 88 maupun Polda Jatim,” kata Tito di Jakarta, Minggu 18 Agustus 2019.

Menurut Tit, karena selalu melihat konten-konten radikal di internet pelaku berinisial IM itu meyakini jihad versi dirinya dengan menyerang Polsek Wonokromo dan melukai petugas.

Polisi dianggap thogut dan kafir harbi karena sering melakukan penegakan hukum kepada mereka. Maka melakukan serangan kepada kepolisian dianggap bisa mendapat pahala.

Tito menegaskan saat penyerangan dilakukan petugas mengambil tindakan tembak di tempat terhadap pelaku, namun tidak di bagian mematikan. Sementara anggota polsek yang terluka sudah diberikan perawatan.

Tito menyatakan bakal memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada anggota yang terluka, sambil mengevaluasi sistem keamanan di polres, polsek hingga polda.

Dia juga meminta agar anggota jaringan radikalisme ditangkap. Undang-undang Nomor 5 tahun 2008 menurut dia telah memberikan kekuatan cukup besar kepada penegak hukum, kepada negara untuk menangani jaringan terorisme.

Kasusnya akan kita kembangkan terus. Mereka yang terlibat pasti akan ditangkap.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini