MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Malaysia prihatin dengan rencana Australia membangun kekuatan pertahanan dengan mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir di bawah pakta keamanan baru dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris atau AUKUS.
Sebagaimana diketahui, AS dan Inggris sepakat membantu Australia dalam memperoleh kapal selam bertenaga nuklir guna membantu Angkatan Laut Australia melawan Cina di kawasan Indo-Pasifik.
Negeri Jiran menilai pakta keamanan baru tiga negara tersebut berpotensi mengkatalisasi perlombaan senjata nuklir di kawasan. Untuk diketahui, Australia akan membangun delapan kapal selam bertenagan nuklir di bawah keamanan Indo-Pasifik yang telah membuat Beijing murka.
“Ini akan memprovokasi kekuatan lain untuk juga bertindak lebih agresif di kawasan itu, terutama di Laut Cina Selatan,” kata Kantor Perdana Menteri Malaysia dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters.
Pernyataan itu tidak menyebutkan Cina, tetapi kebijakan luar negeri Beijing di kawasan itu semakin tegas, terutama klaim maritimnya di Laut Cina Selatan yang kaya akan sumber daya – beberapa di antaranya bertentangan dengan klaim Malaysia sendiri.
“Sebagai negara di dalam ASEAN, Malaysia memegang prinsip menjaga ASEAN sebagai Zona Damai, Kebebasan, dan Netralitas (ZOFPAN),” sambung pernyataan itu.
Malaysia mendesak semua pihak untuk menghindari provokasi dan persaingan senjata di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan aliansi AUKUS di Indo-Pasifik dan kontrak kapal selam AS baru-baru ini dengan Australia dapat memicu perlombaan senjata nuklir di wilayah tersebut.
“Ini adalah tindakan yang sangat tidak diinginkan dan berbahaya yang akan mengganggu keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik dan memicu rantai perlombaan senjata nuklir,” kata media pemerintah Korea Utara KCNA mengutip seorang pejabat kementerian luar negeri.
“Ini menunjukkan bahwa AS adalah pelaku utama yang menggulingkan sistem non-proliferasi nuklir internasional,” kata seorang kepala bagian berita asing di Departemen Pers dan Informasi kementerian, melansir France24, Senin, 20 September 2021.
Pakta pertahanan AUKUS ini sekaligus mengundang amarah Prancis. Pasalnya, Australia secara mengejutkan membatalkan kesepakatan kapal selam senilai 30 miliar Pounds dengan Prancis demi kapal selam bertenaga nuklir – tetapi tidak bersenjata nuklir, dengan bantuan AS dan Inggris.