Kanada Curiga Intelijennya Terlibat Perdagangan Anak ke ISIS

Baca Juga

MATA INDONESIA, OTTAWA – Pemerintah Kanada akan menindaklanjuti klaim bahwa intelijen nya menyelundupkan tiga siswi Inggris ke Suriah pada tahun 2015.

Shamima Begum dan dua temannya melarikan diri ke Suriah untuk bergabung bersama ISIS. Klaim yang beredar, seorang agen Kanada berperang penting dalam menyelundupkan tiga gadis asal Inggris tersebut.

PM Kanada, Justin Trudeau mengatakan bahwa dia akan meninjau tuduhan tersebut. Disisi lain dia masih membela mata-mata negaranya yang katanya menjaa dunia tetap aman ditengah dunia yang berbahaya.

Melansir dari BBC, Justin mengatakan bahwa perang melawan teroris membutuhkan badan intelijen Kanada untuk terus fleksibel dan kreatif dalam mendekati kelompok teroris.

Justin menjelaskan bahwa setiap intelijen terikat oleh aturan yang ketat dengan prinsip dan nilai yang dipegang teguh Kanada. Termasuk juga didalamnya Piagam Hak dan Kebebasan yang harus dipatuhi.

Justin juga menyadari bahwa kemungkinan klaim tersebut terjadi akibat adanya insiden atau operasi tertentu di masa lalu. Hal tersebut akan ditindaklanjuti untuk memastikan apakah mata-mata tersebut benar-benar terkait.

Juru bicara intelijen dalam hal ini tidak dapat mengomentari secara spesifik berkenaan dengan investigasi, kepentingan operasional, metodologi, maupun kegiatan CSIS.

Begum diperdagangkan ke Suriah oleh seorang penyelundup yang merupakan agen ganda yang bekerja untuk ISIS dan Intelijen Kanada. Tetapi alih-alih menggunakan kecerdasan untuk menemukan Begum dan kawan-kawannya, Inggris juga dilaporkan membantu Kanada untuk menutupi keikutsertaannya.

Seorang asisten professor Liverpool John Mores University, Sabbir, mengatakan bahwa perdagangan gadis sekolah ke zona perang merupakan umpan yang digunakan untuk mengamankan intelijen pada orang lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini