Kalimantan Rawan Gempa, Ini Buktinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak pihak berpendapat bahwa Pulau Kalimantan merupakan wilayah di Indonesia yang aman dari gempa. Menjawab hal itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono pun membantahnya.

Kata dia, Pulau Kalimantan tidak sepenuhnya aman dari gempa bumi. “BMKG mencatat bahwa gempa merusak juga pernah terjadi di Provinsi Kalimantan Barat,” kata dia di Jakarta, Minggu 23 Februari 2020.

Salah satunya gempa Kendawangan Kalimantan Barat terjadi 24 Juni 2016. Saat itu, gempa dangkal berkekuatan magnitudo 5,1 tersebut menyebabkan beberapa rumah rusak di daerah Kandawangan, Kalimantan barat.

Sebelumnya, BMKG mencatat wilayah Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat diguncang gempa tektonik berkekuatan magnitudo 3,5 pada Sabtu 22 Februari 2020, pukul 22.36.59 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa lokasi episenter gempa terletak pada koordinat 0,58 Lintang Utara dan 111,33 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer. Gempa yang terjadi diperkirakan mencapai skala intensitas II MMI yang artinya guncangan dirasakan oleh warga meski tidak menimbulkan kerusakan.

Guncangan gempa tersebut dicatat dengan baik oleh sensor seismik milik BMKG di Pulau Kalimantan, seperti stasiun seismik KSM, SBM, DBKI, dan BBKI. Bentuk gelombang dari masing-masing sensor mencatat adanya gelombang P dan S yang secara jelas mencerminkan adanya penyesaran batuan. Sehingga gempa itu murni gempa tektonik.

“Jika kita perhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya yang dangkal tampak bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di daerah Sintang,” katanya.

Gempa yang terjadi di Sintang tersebut adalah gempa kedua setelah sebelumnya setahun lalu. Pada 17 Maret 2019 Kabupaten Sintang juga diguncang gempa dangkal dengan magnitudo 3,1.

“Jika kita mencermati peta geologi Provinsi Kalimantan Barat, tampak bahwa lokasi episenter gempa Sintang berada pada jalur sesar naik. Struktur sesar ini berarah tenggara-barat laut sehingga sangat mungkin peristiwa gempa tektonik yang mengejutkan warga tadi malam memiliki kaitan dengan struktur sesar lokal ini,” kata Daryono.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini