Kacau! Rupiah Diramalkan Tutup Akhir Pekan di Zona Merah

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nilai rupiah atas dolar AS diramalkan tutup akhir pekan, 29 November 2019 di zona merah. Kemarin, mata uang garuda ditutup di level Rp 14.090 per dolar atau naik tipis 0,04 persen.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan bahwa di Jumat ini rupiah akan balik melemah tipis di level Rp 14.070 hingga Rp 14.120 per dolar AS.

Ia mengatakan, pelemahan terbatas yang dialami rupiah hari ini disebabkan oleh sentimen yang datang dari luar negeri maupun dalam negeri, antara lain sebagai berikut.

Pertama, adanya kekhawatiran meningkatnya ketegangan AS dan Cina. Lantaran semalam, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani dua rancangan undang-undang yang mendukung para pemrotes Hongkong. “Hal ini berpotensi mempersulit kemajuan pembicaraan perdagangan Washington dengan Beijing,” katanya sore ini.

Kedua, data dari Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto kuartal III meningkat pada tingkat tahunan 2,1 persen, dibandingkan dengan 1,9 persen pada bacaan pertama. Dalam laporan terpisah, barang tahan lama naik 0,6 persen setelah jatuh 1,4 persen di bulan sebelumnya.

“Ini membuat pelaku pasar lebih optimistis menghadapi kuartal IV-2019. “Kuartal IV sepertinya lebih baik,” ujar Michael Feroli, Ekonom JP Morgan yang berbasis di New York, seperti dikutip oleh Ibrahim.

Data ini dengan sendirinya mendukung perkiraan pelaku pasar bahwa The Fed akan menghentikan siklus penurunan suku bunga acuan untuk sementara waktu.

“Mengutip CME Fedwatch, kans Federal Funds Rate bertahan di 1,5-1,75 persen dalam rapat The Fed 11 Desember mencapai 94,8 persen. Naik dari sehari sebelumnya yaitu 94,1 persen,” kata Ibrahim.

Sementara dari dalam negeri, laju rupiah dipengaruhi oleh rencana Menkeu Sri Mulyani untuk kembali menerapkan kebijakan tax amnesty jilid II. Namun kebijakan ini akan bisa berjalan jika didukung oleh berbagai pihak sehingga target pemerintah akan tercapai.

“Informasi ini membuat pelaku pasar kembali percaya terhadap perekonomian dalam negeri sehingga wajar kalau arus modal asing kembali masuk ke pasar valas dan obligasi,” ujar Ibrahim.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini