MATA INDONESIA, JAKARTA – Pendiri Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin meninggal dunia di Bandung, Selasa 30 Juni 2020.
Dia dikabarkan menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Santosa Central, Bandung, Selasa siang. Hilmi lebih senang tinggal di Lembang, Jawa Barat hingga wafatnya.
Hilmi Aminuddin dikenal sebagai pendiri gerakan dakwah yang di era 1980-1990-an dikenal dengan sebutan harakah tarbiyah.
Pelajaran agama Islam formal diperolehnya sejak usia enam tahun dengan menjadi santri di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Begitu lulus, Hilmi langsung berkelana ke sejumlah pesantren di Jawa hingga pada 1973 lelaki kelahiran Indramayu 27 Desember 1947 itu memutuskan untuk berangkat ke Arab Saudi untuk belajar di Fakultas Syariah Universitas Islam Madinah.
Selama enam tahun menuntut ilmu di universitas tersebut, Hilmi kerap berkumpul dengan Yusuf Supendi yang juga merupakan tokoh perintis PKS. Kala itu Yusuf sedang berkuliah di Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh.
Sekitar tahun 1978, Hilmi lulus kuliah dan pulang ke Indonesia. Sepulangnya dari Arab Saudi, Hilmi memulai kariernya dengan berdakwah.
Tapi karena Hilmi tidak memiliki Pondok Pesantren seperti kebanyakan ulama di Indonesia saat itu, Hilmi pun berdakwah dari masjid ke masjid, atau dari satu kelompok pengajian ke kelompok pengajian lainnya. Pada tahun 1998, Hilmi bersama beberapa rekannya mendirikan Partai Keadilan.
Pada tahun 2002, partai tersebut berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera agar bisa ikut pemilihan umum dua tahun berikutnya.
Namun, Hilmi disebut-sebut ikut membuat PKS terpecah menjadi golongan keadilan dan sejahtera. Orang-orang yang dikenal loyal dengan Hilmi salah satunya Anis Matta.