Kabar Baik, Surabaya Temukan Obat Herbal Atasi Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, SURABAYA – Peneliti di Surabaya menemukan obat herbal yang diyakini mampu menghilangkan gejala flu termasuk Covid19 dari infeksi virus corona. Obat itu terdiri dari senyawa yang bisa mengatasi gejala sakit tenggorokan, demam dan sesak nafas.

“Efektivitas senyawa aktif yang diidentifikasi dibandingkan dengan senyawa pembanding, yaitu chloroquine yaitu senyawa yang telah banyak dieksplor ilmuwan Cina untuk mengobati Covid19,” ujar Chief Research Officer Komunitas Indonegri Dr. Sulfahri kepada wartawan di Surabaya, Rabu 1 April 2020.

Menurut Sulfahri ada tiga senyawa aktif yang berhasil diidentifikasi dari herbal potensial nusantara yakni Kaempferol, Quercetin dan Purpurin 18 Methyl Ester. Ketiga senyawa itu dapat menjadi kandidat obat SARS-CoV2 berdasarkan uji molecular docking, bioactivity dan drugs likeness.

Berdasarkan penelitian itu pula, Sulfahri menyampaikan bahwa ada beberapa jenis rempah yang dia pilih untuk diformulasikan menjadi produk unggulan, di antaranya adalah Zingiber officinale, Curcuma zedoaria, Clinacanthus nutans, Curcuma domestica, Caesalpina crista, Vemonia amygdalina, dan Nigelia sativa.

Menurutnya, seperti dilansir antara, jenis rempah tersebut telah terbukti secara turun temurun mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Adanya kandungan Kaempferol, Quercetin dan Kaempferol didalam rempah-rempah tersebut maka produk itu lebih dipercaya akan dapat menjaga dan mengobati tubuh dari serangan Covid19 atau SARS COV-2.

Untuk memudahkan konsumsi tujuh jenis rempah ini, lanjut dia, komunitas Indonegri mengemasnya menjadi produk yang sudah dikapsulkan.

ANTICOVID dibuat dalam bentuk simplisia agar tidak menghilangkan nilai gizi yang terkandung di dalam bahan baku, sehingga selain senyawa aktif, yang meminum obat ini juga akan memperoleh zat gizi lain berupa vitamin dan mineral untuk menunjang imunitas tubuh.

Chief Communication Officer Indonegri, Dery Isfandriyati mengatakan jika sudah cukup banyak anggota komunitas yang merasa sangat terbantu setelah mengkonsumsi herbal ANTICOVID.

Namun, saat ini produk herbal ANTICOVID masih sebatas untuk kebutuhan internal komunitas dan belum dapat dikomersialkan secara bebas. Oleh karena itu, Siti Mushlihah sebagai founder juga menambahkan bahwa dia bersama tim telah bersiap untuk mengurus izin BPOM untuk herbal ANTICOVID agar bisa dimanfaatkan secara luas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini