Kabar Baik, Desember Tahun ini Bio Farma Produksi Vaksin Covid-19 sebanyak 22 Juta Dosis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-22 juta dosis vaksin covid-19 rencananya bakal diproduksi oleh Bio Farma pada Desember 2022.

Bukan tanpa alasan, vaksin covid-19 BUMN ini telah memasuki uji klinis fase tiga dan tengah dilakukan di dua daerah terakhir yakni Padang, Sumatera Barat dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan bahwa akan segera menyiapkan EUL (Emergency Use Listing) atau izin penggunaan darurat terhadap vaksin COVID-19 di triwulan empat jika telah dipastikan semua tahapan pembuatan vaksin rampung.

“Untuk tahap awal kita produksi 20 juta dosis dulu,” ujarnya.

Sebelumnya, uji klinis fase 3 Vaksin COVID-19 telah dilakukan pada sejumlah daerah seperti Semarang dan Lombok sebanyak 1.440 subjek dan Jakarta 420 subjek.

Sementara di wilayah Sulsel yang dilakukan kedua kali di Kota Makassar dan Kabupaten Jeneponto berjumlah 465 subjek, sedangkan Padang, Sumbar sebanyak 1.725 subjek.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Dr Lucia Rizka Andalucia menyebut Indonesia yang memiliki penduduk sekitar 270 juta jiwa membutuhkan vaksin sangat banyak sehingga jika terus dilakukan impor dari negara lain maka dinilai sama saja mempekerjakan orang asing atau menyiapkan pendapatan bagi negara lain.

Sedangkan Indonesia berpeluang untuk membuat vaksin Covid-19 dengan SDM yang tersedia.

“Padahal kita juga punya SDM. Dengan begitu berbagai sektor bisa diselesaikan, kesehatan dan ekonomi yang mensubtitusi vaksin impor menjadi vaksin dalam negeri,” katanya.

Maka dari itu, Bio Farma tengah menyiapkan mutu dan khasiat yang baik. Salah satu penentunya ialah pada pelaksanaan uji klinis.

Rizka juga mengaku bahwa akan menghentikan importasi produk yang sama untuk mendorong vaksinasi menggunakan produk dalam negeri untuk rakyat Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini