MATA INDONESIA, MANILA – Jumlah korban tewas yang disebabkan oleh Topan Rai yang melanda Filipina meningkat menjadi 208 jiwa. Badai itu mengamuk dan menghancurkan provinsi tengah dan selatan pada akhir pekan kemarin.
Berdasarkan data kepolisian, sebanyak 52 jiwa dinyatakan hilang. Upaya bantuan terus berlanjut dan pencarian masih dilakukan.
“Polisi telah dikerahkan untuk operasi bantuan dan untuk memastikan ketertiban di daerah yang dilanda bencana,” kata juru bicara kepolisian nasional, Roderick Alba, melansir Reuters, Senin, 20 Desember 2021.
Jumlah korban yang disebutkan polisi jauh lebih tinggi dari 58 kematian yang tercatat oleh badan bencana nasional hingga saat ini. Badan itu mengatakan masih memvalidasi laporan dari daerah yang terkena dampak.
Lebih dari setengah kematian yang dilaporkan oleh aparat kepolisian adalah kematian di wilayah Visayas tengah, yang meliputi provinsi Bohol, rumah bagi beberapa tujuan wisata paling populer di negara itu, termasuk tempat menyelam.
Operasi bantuan telah dipercepat tetapi terhambat akibat kerusakan yang disebabkan oleh komunikasi dan saluran listrik, yang belum dipulihkan di banyak daerah yang hancur.
Topan Rai juga meninggalkan kehancuran besar di provinsi Cebu, Leyte, dan Surigao del Norte, termasuk tujuan selancar populer Siargao, dan Kepulauan Dinagat.
Presiden Rodrigo Duterte telah berkomitmen untuk mengucurkan dana sekitar 40 juta USD atau sekitar 575milair Rupiah ke provinsi-provinsi yang dilanda topan untuk membantu upaya pemulihan.