Juara Piala Dunia Putri 2019, Timnas AS Tuntut Gaji Setara Pesepakbola Pria

Baca Juga

MINEWS, LYON – Trofi Piala Dunia Putri 2019 akhirnya kembali direbut tim nasional putri Amerika Serikat. Gelar tersebut sukses dipertahankan usai menundukkan Belanda 2-0 dalam partai final Piala Dunia Putri 2019 di Stadion Groupama, Lyon, Prancis, Minggu malam WIB, 7 Juli 2019.

Eksekusi penalti sang kapten Megan Rapinoe, yang kemudian digandakan aksi individual Rose Lavelle menjadi penentu dalam mempersembahkan gelar juara dunia keempat bagi AS sejak 1991.

Kemenangan tersebut membuat Megan Rapinoe, ingin melanjutkan tuntutan bayaran bagi pesepak bola putri agar setara dengan para pria. “Saya pikir sekarang semua orang sudah siap untuk membicarakan ini dan melanjutkan ke tahap selanjutnya,” kata Rapinoe selepas pertandingan seperti dikutip Reuters, Senin 8 Juli 2019.

Sebelumnya, timnas putri AS melancarkan protes agar mendapatkan bayaran yang setara dengan pesepak bola pria jelang keikutsertaan mereka di Piala Dunia Putri 2019. Mereka juga menggugat tuduhan perlakukan diskriminasi gender yang sudah terdaftar di pengadilan Federal AS pada bulan Juni lalu.

Di sisi lain, Rapinoe juga melancarkan kritik terhadap FIFA yang disebutnya tak menghormati turnamen putri, lantaran membiarkan dua partai final putra, Copa America 2019 dan Piala Emas 2019, berlangsung di hari yang sama.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini