Jokowi: Transportasi Publik Harus Tetap Tersedia!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh penyedia layanan transportasi publik harus tetap beroperasi seperti biasa.

Jokowi menyebut, dengan tersedianya transportasi publik, maka dapat menghindari kerumunan warga, sehingga pencegahan corona bisa berjalan maksimal.

“Transportasi publik tetap harus disediakan pemerintah pusat dan daerah dengan catatan meningkatkan tingkat kebersihan moda transportasi tersebut baik kereta api, bus kota, LRT, MRT, bus trans,” kata Jokowi di Istana Bogor, Senin 16 Maret 2020.

“Paling penting bisa mengurangi tingkat kerumunan dan antrean, serta kepadatan orang di dalam moda transportasi tersebut,” ujar Presiden Jokowi menambahkan

Tentu saja, instruksi Jokowi ini berbeda dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah membatasi transportasi di ibu kota.

Pembatasan layanan transportasi publik ini misalnya, MRT yang awalnya melayani tiap 5-10 menit kini hanya tersedia tiap 10 menit. Selain itu, MRT yang semula tersedia 16 gerbong kini hanya ada 3 hingga 4 gerbong dengan. LRT juga semula tiap 10 menit, menjadi 30 menit. Baik MRT dan MRT hanya beroperasi pada pukul 06.00-18.00 WIB.

Sedangkan untuk Transjakarta dari yang tadinya ada 248 rute, kini hanya akan ada 13 rute dengan keberangkatan setiap 20 menit dan jam operasional pukul 06.00 – 18.00 WIB.

Sedangkan kebijakan Ganjil-Genap juga akan ditiadakan minimal dalam 2 minggu ke depan. Akibatnya, antrean penumpang menumpuk di berbagai halte Bus TransJakarta dan Stasiun MRT.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini