Jokowi Senang Konsepnya Tingkatkan Daya Gentar TNI Mulai Tunjukkan Hasil

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi menegaskan telah membentuk budaya baru dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) dan membangun empat pangkalan militer baru. Semua itu untuk meningkatkan daya gentar terhadap TNI dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Semua ini menandai pergeseran budaya militer di TNI kita, yang tadinya terpilah-pilah di masing-masing matra, kemudian menjadi terpadu dalam lingkup Tentara Nasional Indonesia dan semakin didukung oleh profesionalisme prajurit. Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme TNI,” kata Jokowi saat menyampaikan sambutannya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 TNI di Jakarta, Sabtu 5 Oktober 2019.

Sementara empat pangkalan militer baru tahun ini dibangun ada di Biak, Morotai, Merauka dan Saumlaki. Semuanya ada di bagian timur Indonesia tepatnya Papua dan Papua Barat yang belakangan ini sering bergolak akibat tingkah segelintir warga negara Indonesia (WNI) maupun asing.

Selain itu, pada 30 Juli 2019, Jokowi juga membentuk Komando Operasi Khusus (Koopsus) yang bisa digerakkan untuk memberantas praktik terorisme.

Koopsus tersebut terdiri dari unsur satuan khusus ketiga matra yaitu laut, darat dan udara. Dengan demikian tidak ada tugas yang tidak bisa diselesaikan.

Daya gentar itu juga berhasil dibangun Jokowi melalui Latihan gabungan Dharma Yudha pada September 2019 yang melibatkan 12.500 prajurit dari ketiga matra.

Latihan itu juga menjadi ajang unjuk gigi TNI dalam beradaptasi dan mengoperasikan sejumlah teknologi baru,

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini