Jokowi Pelajari Pengalaman 202 Negara Sebelum Putuskan PSBB

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebelum menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Presiden Jokowi mengakui sudah mempelajari pengalaman 202 negara membuat kebijakan menghadapi wabah virus corona alias Covid19.

“Dari pengalaman-pengalaman 202 negara yang telah membuat policy, menurut Presiden, telah dipelajari semuanya ada plus minus, dan tentu saja disesuaikan dengan kondisi yang ada di Indonesia, baik kondisi geografis, demografi, karakter budaya, kedisiplinan, dan kemampuan fiskal dalam negeri,” ujar Jokowi menjelaskan mengapa memilih PSBB dengan penegakkan hukum untuk menghadapi wabah corona ini.

Berbicara saat melihat proses pembangunan Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Jokowi menyampaikan sampai saat ini belum ada kondisi yang berbeda dan pembatasan sosial maupun pembatasan lalu lintas masih dalam tahap yang wajar karena daerah juga ingin mengontrol daerahnya masing-masing.

Presiden Jokowi mempersilakan kepala daerah mengambil keputusan itu, tetapi tidak untuk keputusan besar seperti menetapkan karantina wilayah.

Kepala Negara menyatakan pemerintah bekerja dengan aturan undang-undang mulai dari pusat sampai daerah sehingga seluruhnya harus satu garis visi yang sama dari Presiden hingga kepala desa.

Presiden juga mengingatkan agar kepala desa atau lurah segera mengisolasi perantaun atau pendatang yang tiba di wilayahnya meskipun hanya satu atau dua orang.

Dia berharap desa juga mampu menyiapkan jaring pengamanan sosial, perlindungan sosial, bantuan sosial bagi mereka sehingga ini memang bekerja dari pucuk paling atas sampai yang berada di paling bawah.

Jokowi menjelaskan lockdown adalah situasi saat orang tidak boleh keluar rumah, transportasi semuanya berhenti, baik itu bus, kendaraan pribadi, sepeda motor, kereta api, pesawat, semuanya berhenti termasuk kegiatan-kegiatan kantor.

Indonesia tidak mengambil jalan itu agar aktivitas ekonomi tetap berjalan walaupun dalam skala yang lebih kecil.

Meski begitu, semua masyarakat harus menjaga jarak, jaga jarak amannya sebab itu adalah hal yang paling penting.

Kalau semuanya dilakukan dengan disiplin penularan corona akan betul-betul bisa dicegah di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini