Jokowi dan Paus Bertemu, Bahas Isu Global dan Perdamaian Dunia

Baca Juga

Jakarta – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, 3 hingga 6 September 2024. Pada Rabu (4/9), Paus melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta.

Presiden Jokowi mengatakan isu perdamaian dunia menjadi topik yang dibahas dengan Paus Fransiskus, antara lain terkait konflik yang saat ini masih berlangsung di berbagai belahan dunia. Menurutnya, hal ini perlu dibiacarakan karena menyangkut konflik-konflik akibat perang, seperti di Gaza dan Ukraina.

“Saya kira itu yang sangat penting agar perdamaian di seluruh konflik perang, baik yang ada di Gaza, yang ada di Ukraina, dan konflik-konflik sedang kecil lainnya yang juga ada di beberapa negara juga bisa kita selesaikan,” kata Jokowi.

Sementara itu, Paus Fransiskus menegaskan bahwa dirinya selalu mengikuti perkembangan perang di Gaza. Menurutnya ini harus dihentikan, pembebasan sandera terus dilakukan, dan pemberian bantuan bagi penduduk yang kelelahan.

“Saya mengimbau semua pihak untuk melakukan segala upaya guna mencegah meluasnya konflik dan menempuh jalur perundingan untuk mengakhiri tragedi ini secepat mungkin. Jangan lupa bahwa perang adalah kekalahan,” ujar Paus.

Seperti diberitakan sebelumnya, kunjungan Paus Fransiskus merupakan bagian dari rangkaian perjalanan apostoliknya ke beberapa negara. Setelah Indonesia, Paus melakukan kunjungan ke Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.

kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya sekadar lawatan religius, tetapi juga membawa misi penting terkait isu-isu global serta misi kemanusiaan dan misi persaudaraan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini