Jokowi Bakal Pakai Pesawat Kepresidenan Baru Maret Nanti, Begini Penjelasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, membenarkan Presiden Jokowi akan menggunakan pesawat kepresidenan yang disewa dari Garuda Indonesia saat menghadiri ASEAN-US Special Summit di AS, Maret nanti. Ternyata biayanya lebih murah.

“Apabila menggunakan pesawat kepresidenan yang sekarang, menurut Seskab, itu harus transit tiga kali,” ujar Pram di kantornya, Jumat 28 Februari 2020.

Setiap transit harus mengisi bahan bakar. Jika ditambah dengan biaya groundhandling Pram menghitung menggunakan pesawat Boeing Business Jet (BBJ) II akan lebih mahal dibandingkan pesawat yang lebih besar.

Selain lebih mahal, tiga kali transit membuat perjalanan menjadi melelahkan dan kapasitasnya lebih kecil dari pesawat yang akan digunakan ke AS nanti.

Setelah dilakukan perbandingan dengan menyewa pesawat, ternyata perjalanan ke AS tersebut menjadi lebih murah, sebab rombongan itu hanya akan transit satu kali saja.

Hal itu karena pesawat yang disewa adalah Boeing 777 yang mampu menempuh jarak lebih jauh dengan satu kali isi bahan bakar.

Kunjungan ke AS itu akan dilakukan pada Maret minggu kedua. Selama ini jika Presiden Jokowi harus menempuh perjalanan yang sangat jauh biasanya menggunakan pesawat Garuda.

Soal biaya yang dibutuhkan, Seskab menyampaikan untuk mengonfirmasi kepada Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres).

Penyewaan pesawat tersebut tidak akan dilakukan selamanya. Sebab untuk perjalanan pendek seperti ke Abu Dhabi atau Eropa masih menggunakan BBJ II.

1 KOMENTAR

  1. PD hrs cepat bebenah luar dalam…. Hrs berani realistis dng keadaan yg ada…. Melawan arus hny utk tampil beda…. Sm jg menggali lubang kuburnya sendiri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini