Jokowi Ancam Copot Jabatan Menterinya di Tengah Jalan Kecuali Jalankan Enam Hal Ini

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi kembali mengingatkan ancamannya kepada menteri Kabinet Indonesia Maju yang tidak serius bekerja. Hanya satu yang bakal mereka terima, dicopot dari jabatannya di tengah jalan.

“Yang terakhir semuanya harus serius dalam bekerja. Saya pastikan yang enggak serius, yang enggak sungguh-sungguh, saya sudah berikan kemarin semuanya, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan,” ujar Presiden Jokowi Rabu 23 Oktober 2019.

Supaya tidak dicopot Jokowi memerintahkan kepada seluruh jajaran kabinetnya melakukan enam hal yaitu;

Pertama, jangan korupsi, dan harus menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.

Kedua, tidak ada visi misi menteri, yang ada pada visi misi presiden dan wakil presiden.

Ketiga, harus bekerja cepat, kerja keras, dan kerja yang produktif.

Keempat, jangan terjebak pada rutinitas yang monoton.

Kelima, kerja yang berorientasi pada hasil nyata. Tidak hanya menjamin sent, tetapi delivered.

Keenam, selalu mengecek masalah di lapangan, cek masalah di lapangan dan temukan solusinya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini