Jika Maut Tak Menjemput, Afridza Bisa Jadi Juara Asia, Ini Faktanya

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Jika Allah SWT tidak memanggilnya di Sirkuit Sepang, Sabtu 2 November 2019, almarhum Afridza Munandar sejatinya berpeluang menjadi Juara Asia kejuaraan balap motor Idemitsu Asia Talent Cup (IATC).

Sebab, almarhum dua kali menang di Sirkuit Buriram dan Sepang, dua kali finis kedua di Buriram dan Twin Ring Motegi, serta dua kali naik podium ketiga di Buriram.

Hasil itu membuat pemuda kelahiran Tasikmalaya, 13 Agustus 1999, berada di peringkat ketiga klasemen IATC dengan mengoleksi 142 poin.

Koleksi angka almarhum hanya berselisih 27 poin dari pemuncak klasemen Takuma Matsuyama dan hanya 15 poin dari posisi runner up yang diduduki Shi Nishimura.

Setiap pemenang turnamen itu, bakal mendapat poin maksimal yaitu 25. Artinya Afridza berpeluang menjadi Juara Asia dan itu hendak diraihnya di Sepang, sabtu 2 November 2019.

Namun Allah SWT berkehendak lain, memanggilnya sebelum pemuda itu berhasil mewujudkan mimpinya sebagai juara.

Dia mengalami kecelakaan saat sedang berada di urutan enam balapan tersebut. Saat memasuki tikungan 10, tunggangan Afridza bersenggolan dengan sepeda motor nomor 11 milik Takuma Matsuyama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini