MATA INDONESIA, BERLIN – Ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat semakin meruncing. Seorang warga negara Rusia dituduh menjadi mata-mata dan memberikan informasi teknologi kedirgantaraan, khususnya peluncur satelit ruang angkasa Ariane kepada intelijen Rusia.
Jaksa federal mengatakan tersangka yang diidentifikasi hanya sebagai Ilnur N, bekerja sebagai peneliti di Universitas Bavaria. Ia ditangkap pada 18 Juni 2021.
Penangkapan tersebut menyoroti aktivitas intelijen Rusia di Jerman. Jerman saat ini sedang menghadapi tekanan dari sekutu Barat untuk mengambil sikap lebih kuat dalam mendukung Ukraina dari ancaman Rusia.
Menurut Jaksa, Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) pertama kali mendekatinya pada musim gugur 2019. Tersangka menyatakan siap membantu SVR.
“Kepentingan badan tersebut secara khusus menargetkan berbagai tahap pengembangan peluncur ruang angkasa Eropa Ariane. Dan penelitian terdakwa terhadap alat-alat,” kata jaksa.
Sejak November 2019, Ilnur secara teratur bertemu dengan petugas penanganan yang berbasis di Jerman, berulang kali menyerahkan informasi tentang proyek penelitian, dan menerima uang tunai 2.500 euro atau sekitar Rp40 juta
Jerman adalah pusat utama operasi intelijen Rusia.
Pada Desember 2021, pengadilan Jerman menemukan bahwa agen-agen Rusia pada 2019 berada di balik pembunuhan di siang bolong di taman Berlin pusat, terhadap seorang pembangkang Chechnya.