Jerman Mulai Khawatir Ekonominya Berantakan Jika Operasi Militer Rusia di Ukraina Berlanjut

Baca Juga

MATA INDONESIA, BERLIN – Jerman dan negara-negara Eropa sangat khawatir dengan blokir gas dari Rusia yang terus menerus akan menghancurkan ekonomi mereka.

Sinyalemen itu diungkapkan Kanselir Jerman, Olaf Scholz dalam sebuah wawancara di Majalah Spiegel baru-baru ini.

“Intinya adalah kami ingin menghindari krisis ekonomi besar, kehilangan jutaan pekerjaan dan [penutupan] pabrik yang tidak akan dibuka sama sekali. Ini akan memiliki konsekuensi serius. untuk negara kita, untuk seluruh Eropa,” ujar Scholz yang dikutip Sabtu 23 April 2022.

Kanselir Jerman itu sangat ingin menghindari krisis ekonomi besar karena konflik Rusia-Ukraina.

Banyak pakar menegaskan kembali bahwa penolakan gas Rusia akan berbahaya bagi ekonomi domestik.

Hal tersebut juga akan menimbulkan kerugian ekonomi yang serius.

Berlin pada saat yang sama bekerja pada pengabaian sumber daya energi Rusia dari waktu ke waktu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini