Jerman Banjir Parah, Ratusan Rumah Hancur dan 103 Warga Meninggal Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, ERFTSTADT – Pejabat Jerman khawatir akan timbul lebih banyak korban akibat bencana banjir yang menerjang wilayah barat negara tersebut. Akibat bencana tersebut, ratusan rumah dan jalanan hancur, dan sebanyak 103 orang dilaporkan meninggal dunia.

Jaringan komunikasi juga terputus setelah sungai yang meluap mengoyak kota dan desa di  negara bagian barat Rhine-Westphalia dan Rhineland-Palatinate serta sebagian Belgia dan Belanda.

Setelah diguyur hujan lebat selama berhari-hari, 103 orang di Jerman dilaporkan meninggal dunia, jumlah meninggal dunia terbesar dalam bencana alam di negara itu selama hampir 60 tahun. Mereka termasuk 12 penghuni panti jompo yang dikejutkan oleh banjir yang terjadi pada malam hari.

Para pejabat mengatakan bahwa kerusakan dan kehancuran akibat banjir kali ini lebih para dari banjir yang terjadi di Jerman timur hampir 20 tahun yang lalu.

Sekitar 114 ribu rumah tangga di Jerman tanpa listrik pada Jumat (16/7) dan jaringan telepon seluler terputus di beberapa daerah banjir, sehingga sulit bagi pihak berwenang untuk melacak jumlah korban yang hilang.

Jalan di banyak daerah yang terkena dampak juga tidak dapat dilalui setelah hanyut oleh banjir. Tim penyelamat mencoba menjangkau penduduk dengan perahu atau helikopter dan terpaksa berkomunikasi melalui walkie-talkie.

“Jaringan telah benar-benar runtuh. Infrastruktur telah runtuh. Rumah sakit tidak dapat menerima siapa pun. Panti jompo harus dievakuasi,” kata juru bicara pemerintah daerah Cologne, melansir Reuters, Sabtu, 17 Julii 2021.

Pihak berwenang khawatir bendungan lebih lanjut dapat meluap, menumpahkan banjir yang tidak terkendali ke rumah penduduk di bawahnya, dan berusaha mengurangi tekanan dengan melepaskan lebih banyak air.

Saat ini, sekitar 4.500 orang dievakuasi ke hilir dari bendungan Steinbachtal di Jerman barat, yang berisiko jebol semalam.

Sementara di Belgia, yang telah mengumumkan hari berkabung pada Selasa, para pejabat mengatakan setidaknya ada 20 orang tewas dan 20 lainnya dilaporkan hilang.

“Ini adalah kepastian yang menyedihkan bahwa peristiwa ekstrem seperti itu akan menentukan kehidupan kita sehari-hari lebih dan lebih sering di masa depan,” kata Perdana Menteri negara bagian North Rhine-Westphalia, Armin Laschet, menambahkan bahwa lebih banyak tindakan diperlukan untuk memerangi pemanasan global, melansir Reuters, Sabtu, 17 Juli 2021

Ketua Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan bahwa skala dan intensitas banjir adalah indikasi yang jelas dari perubahan iklim dan menunjukkan kebutuhan mendesak untuk bertindak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Target Menang Pilkada, PPP Kota Jogja Gandeng Lima Parpol Bentuk Koalisi Besar

Mata Indonesia, Yogyakarta - DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Jogja telah memulai strategi mereka untuk menghadapi Pilkada 2024 yang akan digelar pada bulan November nanti. PPP berencana untuk membentuk koalisi dengan minimal lima partai untuk memenangkan Pilkada 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini