MATA INDONESIA, JAKARTA-Hari ini, Senin 12 April 2021, Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat, mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan 1442 Hijirah.
Tarekat Naqsabandiyah menghitung awal waktu Ramadan, dengan melihat bulan yang dilakukan sejak bulan Rajab dan Sya’ban. Dan selalu lebih dulu dari yang ditetapkan pemerintah.
Pihaknya menggunakan Metode Hisab Munjid, dan setiap tahun selalu mulai puasa lima hari lebih cepat dari tahun sebelumnya. Pada 2020, Tarekat Naqsabandiyah mulai puasa pada Kamis maka tahun ini hari Senin.
Sekretaris Tarekat Naqsyabandiyah Padang, Edizon Revindo mengatakan, jemaah Tarekat Naqsabandiyah sudah mulai salat tarawih tadi malam pada Minggu 11 April 2021.
“Di Kota Padang kami salat tarawih di Masjid Baitul Makmur Kecamatan Pauh,” katanya.
Tarekat Naqsabandiyah dari tahun ke tahun juga melaksanakan tradisi suluk. Biasanya banyak jemaah yang datang dari luar kabupaten dan kota melakukan tradisi tersebut hingga 40 hari dalam masjid.
Kemudian Naqsabandiyah tidak memiliki perbedaan dengan tarekat lain dalam pelaksanaan ibadah. Salat Tarawih tetap dilaksanakan dengan 23 rakaat dan 12 kali salam, serta salat Id dengan 12 kali takbir.
“Mengingat pandemi Corona belum berakhir, maka pelaksanaan ibadah tarawih menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Saat ini ada sekitar 2.500 jemaah Tarekat Naqsabandiyah yang tersebar di berbagai daerah di Sumbar, di antaranya di Padang, Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan, Payakumbuh dan lainnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengizinkan pelaksanaan salat Tarawih dan salat Idulfitri secara berjamaah di masjid dengan tetap mengacu protokol kesehatan yang ketat.
Muhadjir mengatakan, untuk salat berjemaah Tarawih dan Idul Fitri boleh dilaksanakan di luar rumah dengan catatan, jemaah harus dari lingkungan yang sama.