Jauhi HP Saat Petir Bila Tak Ingin Meninggal Dunia Seperti Dua Orang di Brasil

Baca Juga

MATA INDONESIA, SANTAREM – Seorang gadis remaja tewas setelah tersengat aliran listris ketika rumahnya disambar petir. Saat itu gadis tersebut tengah menggunakan ponselnya yang sedang mengisi daya.

Handphone milik remaja bernama Radja Ferreira de Oliveira sedang dicolokkan ke listrik di rumahnya di Santarem, Brasil, ketika petir menyambar pada Minggu (29/8) dini hari waktu setempat. seolah tak peduli, remaja berusia 18 tahun itu tetap menggunakan handphone-nya. Alhasil, ia tersengat listrik dan pingsan.

Pihak keluarga memanggil layanan darurat, setelah memberikan pertolongan pertama. Radja pun dilarikan ke rumah sakit. Sayang, ia dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit.

Radja merupakan korban ketiga yang tersengat listrik di negara bagian Para, Brasil – yang diperkirakan memiliki populasi 8.777.124, pada pekan lalu. Korban lain, yakni Semeao Tavares yang meninggal dunia saat sedang melakukan panggilan telepon di Curua ketika petir menyambar pada 25 Agustus.

Petugas medis sempat menghubungi Semeao saat dia masih hidup. Sayang, ia meninggal dunia karena luka-lukanya.

Anggota dewan dari partai politik Progressistas, Raimundo Brito juga tersengat listrik selama badai. Ketika itu, Raimundo sedang berada di rumahnya di Macura.

Berbeda dari dua korban lainnya, Raimundo diyakini tidak sedang menggunakan teleponnya saat petir menyambar. Beruntung, layanan medis segera datang dan membawanya ke pusat kesehatan setempat, tempat di mana ia dirawat karena luka-lukanya.

Sederet kasus ini membuat para ahli di Brasil kembali memperingatkan risiko menggunakan ponsel saat masih mengisi daya, terutama saat badai petir, setelah kematian Radja dan Semeao Tavares.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kulon Progo Siaga Banjir, Saluran Irigasi Dinilai Perlu Perbaikan

Mata Indonesia, Kulon Progo - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo pada Rabu 25 Desember 2024 mengakibatkan banjir dan merendam dua bangunan sekolah dasar (SD). Debit air yang meluap menjadi penyebab utama banjir tersebut. Meski begitu, air sudah surut pada Minggu 29 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini